Welcome to My Blog!

Bienvenue Sedoyo lan Sedulor
Follow Me

Sebentar lagi akan dibuka pendaftaran studi ke timur tengah (Mesir, Maroko dan sudan) untuk itu saya akan sharing ke teman-teman tentang perkuliahan di timur tengah khususnya di Maroko sebagai bahan pertimbangan sebelum benar-benar memilih Maroko.

Mari kita bahas seluk beluk perkuliahan di Maroko:

  1. Di Maroko, masa perkuliahan untuk jenjang s1 normalnya 3 tahun, s2 2 tahun dan s3 3 tahun.
  2. Semua perkuliahan di Universitas negeri tidak memungut biaya semesteran karena semuanya digratiskan baik mahasiswa local maupun Internasional.
  3. Universitas Negeri di Maroko di bawah naungan Kementerian pendidikan tinggi. Dan khusus pengurusan mahasiswa internasional dibawah wewenang AMCI.
  4. Di Universitas Maroko perkuliahan umum (ekonomi, teknik, perikanan, hukum) menggunakan bahasa pengantar perancis sedang perkuliahan yang berhubungan dengan ke-agamaan umumnya menggunakan bahasa pengantar arab.
  5. Ada kelas persiapan bahasa Perancis bagi yang memilih jurusan berbahasa pengantar perancis.
  6. Indonesia diberikan Kuota 15 orang semuanya berbeasiswa. Beasiswa tersebut sebesar 1500 DH diberikan per-2 bulan sekaligus.
  7. Setiap Universitas di Maroko mempunyai asrama mahasiswa. Jika ingin masuk ke asrama mahasiswa harus mendaftar di AMCI.
  8. Sistem penerimaan mahasiswa baru di Maroko tidak dibatasi umur, tua ataupun muda bisa daftar (khususnya jurusan Pendidikan Agama Islam). namun bagi Mahasiswa asing ijazah minimal 2 tahun.
  9. Di Maroko sebagian besar kampus tidak mengenal KKN (Kuliah Kerja Nyata).
  10.  Dalam perkuliahan di Maroko tidak ada aturan yang mengikat terutama soal penampilan, semuanya bebas memakai baju yang diinginkan asal sopan dan rapi. Khusus absensi menjadi hak setiap dosen.
  11. Masa perkuliahan di Maroko umumnya dimulai pada bulan September, dan akan berlangsung dalam 5 bulan per-semester, dan dalam 5 bulan itu biasanya diadakan UTS (tergantung dosen dan fakultas).
  12. Di Maroko menggunakan system modul bukan SKS. Penjelasan ada di link berikut Sistem kuliah.
  13. Di Maroko terdapat masa libur panjang yaitu pada musim panas selama 3 bulan full.
  14. Fakultas di Maroko umumnya tidak memisahkan antara laki-laki maupun perempuan, semuanya dalam satu ruangan. Khusus untuk Jurusan islamic studies tempat duduk laki-laki dan perempuan dipisah.
  15. Universitas negeri umumnya ada disetiap kota-kota besar dan tidak ada pemeringkatan.
  16. Perkuliahan dalam satu ruangan biasanya dihadiri ratusan mahasiswa, seperti di seminar. Sangat kontras sekali perbedaannya di Indonesia.

Cukup sekian dulu. Untuk kawan-kawan yang ingin kuliah di Maroko harap dipersiapkan mentalnya selurus mungkin.

Lumrahnya di setiap pijakan, kita akan menemukan permasalahan klasik/baru. Khusus untuk Pelajar Indonesia di Luar negeri hal tersebut merupakan hal yang harus disantap. Jadi siapkan bekal untuk menyongsong perbekalan anda di Maroko.

Good job ……





Hey kawan!! Kali ini saya masih membahas tentang ke-Maroko-an, pada postingan sebelumnya saya sudah membahas tentang “beasiswa Maroko” link dan “izin tinggal di Maroko” link. Disini saya akan membahas tentang system pembelajaran/perkuliahan di Maroko.

1. Sistem pembelajaran

Di Maroko sistem perkuliahan untuk S1 umumnya ditempuh dalam 3 tahun, Master/S2 dalam 2 Tahun dan Doktoral/S3 selama 3 Tahun.

Sistem perkuliahan tidak memakai SKS namun memakai kredit/jam (yang artinya mata kuliah kita sudah ditetapkan oleh pihak universitas, kita tidak bisa memilih mata kuliah sendiri).

Untuk semester 1 Mahasiswa mendapatkan 6 mata kuliah dan satu mata kuliah ditempuh dalam 80 jam.

System kredit berhubungan dengan system ganjil/genap

Semester Ganjil adalah semester 1.3.5
Semester Genap adalah semester 2.4.6



Gambarannya seperti ini …………….
*satu Modul terdapat 2 Mata kuliah.

1. Semester pertama                       2. Semester kedua
    MAKUL A                                          MAKUL 1
    MAKUL B                                          MAKUL 2
    MAKUL C                                          MAKUL 3
    MAKUL D                                          MAKUL 4
    MAKUL E                                          MAKUL 5
    MAKUL F                                          MAKUL 6
   

2. Semester Ketiga                          4. Semester 4
    MAKUL A                                          MAKUL 1
    MAKUL B                                          MAKUL 2
    MAKUL C                                          MAKUL 3
    MAKULl D                                         MAKUL 4
    MAKUL E                                          MAKUL 5
    MAKUL F                                          MAKUL 6
                                            

5. Semster kelima                           6. Semester 6
    MAKUL A                                          MAKUL 1
    MAKUL B                                          MAKUL 2
    MAKUL C                                          MAKUL 3
    MAKUL D                                          MAKUL 4
    MAKUL E                                          
    MAKUL F                                           TESIS
   
                                            

Contoh 1

NORMALNYA - jika seorang mahasiswa lulus dan menuntaskan 6 mata kuliah di semester pertama maka mahasiswa tersebut berhak mendapatkan 6 modul lagi di semester kedua

Contoh 2
 
- Jika si Fulan lulus semua MAKUL di semester pertama maka ia berhak mendapatkan 6 MAKUL di semester ketiga (sistem ganjil-ganjil) dan misalnya jika satu mata kuliah di semester pertama tidak lulus maka ia harus mengulangnya di semester ketiga, dan secara otomatis 6 makul yang seharusnya ia dapat di semester ketiga hilang diganti dengan satu mata kuliah yang tidak lulus.

Hasilnya ia hanya mendapatkan 5 modul saja di semester kelima nanti.
*Begitupun berlaku pada system genap-genap.

Dan apabila mahasiswa tersebut tidak lulus satu mata kuliah maka mahasiswa tersebut harus mengulang di semester itu lagi.
(sangat membingungkan bukan??). 

Namun kita bisa mengajukan “thalab” atau permohonan agar kita bisa mengambil mata kuliah yang tidak lulus tersebut di semester ganjil/genap. Namun hal tersebut tergantung kebijakan Universitas masing-masing.

Ada Universitas yang memberikan keluasaan bagi mahasiswanya mengambil mata kuliah lebih dari 6 MAKUL namun ada juga yang membatasi maksimal 6 MAKUL saja.



2. Masa-masa perkuliahan

Masa-masa perkuliahan di Maroko mengikuti sistem negara empat musim (musim panas, dingin, semi dan gugur).

Perbedaan paling mencolok antara perkuliahan di Indonesia dengan di Maroko adalah system pengajaran di kelas. Jika di Indonesia mahasiswa yang belajar di satu ruangan sangat dibatasi dan bahkan tidak boleh lebih dari 60 siswa (setahu saya) maka di Maroko system pembelajarannya seperti seminar-seminar umum yang dalam satu ruangan berisisi ratusan Mahasiswa.

jika kita lulus/lancar di setiap semester dan tidak ada mata kuliah yang mengulang maka kita bisa lulus dalam 3 tahun, namun apabila ada mata kuliah yang harus diulang/tidak lulus maka studi kita bisa jadi lebih dari 3 tahun. Tergantung tekad masing-masing.
3.  Suasana kuliah di Maoko

Suasana kulaih di Maroko lebih kepada kebebasan individul, tidak ada aturan tertulis yang harus dijalankan oleh Mahasiswa (dalam artian system belajar mengajar di kelas tergantung aturan dosen yang mengajar), berbeda dengan perkuliahan di Indonesia yang menuntut kepada keaktifan maupun absensi di dalam setiap mata kuliah yang diambil.



Di Maroko mahasiswanya diberikan kebebasan, aktif tidak aktif pun tidak berpengaruh. Yang berpengaruh adalah nilai akhir (ujian pada akhir semester). Karena itu tidak adanya system absensi membuat perkuliahan disini seperti menghadiri seminar. Tak heran pun mahasiswanya hanya duduk diam, mendengarkan, bertanya kemudian pulang.

*lebih banyak di kelas membuat saya kadang ngantuk dan bosan sendiri. eaa #curcol

4. Biaya Pendidikan di Maroko

Untuk biaya studi di universitas negeri Maroko semuanya gratis baik mahasiswa local maupun internasional.

5. Biaya hidup

Biaya hidup disini lumayan besar untuk Mahasiswa Indonesia meskipun tidak sebesar biaya hidup di Tunisia. Kalau dikalkulasi, biaya hidup di maroko berada di pertengahan Antara Tunisia dan Mesir.

Jadii …. Setelah membaca postingan ini, mudah-mudahan kawan-kawan dapat mengambil secercah informasi, jika TIDAK ingin mengenal penulis lebih lanjut silahkan klik ikon “Facebook” atau “twitter” dan jika ingin bertanya sialahkan tulis di kolom komentar.


Salut Bonjour a tous, Assalamualaikum kawan.

Kali ini kita bahas hal yang paling lazim yang harus dilakukan oleh perantau luar negeri yaitu “mengurus izin tinggal (recident permit)”. Sebagai warga negara asing yang baik kita harus mengikuti segala peraturan di mana kita tinggal khususnya dalam hal "izin tinggal", pastinya setiap negara mempunyai peraturan untuk izin tinggal. Berbagai macam syarat izin tinggal harus dipenuhi untuk dapat tetap tinggal di negara tersebut khususnya untuk lebih menunjang kemudahan kita belajar (sebagai pelajar) di negara tersebut.

Di Maroko izin tinggal untuk orang asing berbeda-beda (pastinya dong!), orang asing dikelompokkan dengan syarat-syarat tertentu sesuai dengan tujuan ia tinggal, ada yang sebagai pelajar, pekerja, kontraktor ataupun pegawai swasta lainnya.

Disini saya akan membahas tentang izin tinggal bagi seorang pelajar. 


Hal yang perlu diketahui bahwa khusus untuk pelajar Indonesia yang akan studi di Maroko tidak perlu mengurus visa di kedutaan Maroko di Jakarta, cukup mengurus pembuatan paspor  serta sudah mendapatkan LOA dari salah satu perguruan tinggi (negeri) di Maroko. tidak diperkenankan terjun payung (bebas) jika ingin belajar disini karena pendaftaran kuliah harus melalui jalur resmi yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Maroko (dalam hal ini ditangani pihak AMCI) kemudian diteruskan ke kedutaannya di berbagai negara, kecuali jika kamu ingin studi di universitas/institute swasta.

oh iyaaa .... badan pengurusan mahasiswa asing di Maroko berada dibawah naungan AMCI (Agence Marocaine de cooperation internationale)AMCI. jadi setiap mahasiswa asing baik yang berbeasiswa maupun yang tidak harus sudah terdaftar di agen tersebut dan agenci ini dibawah naungan Kementerian Luar negeri. dari agenci inilah Departmen Agama Republik indonesia Link Depag melakukan kerjasama bidang pendidikan dan pendelegasian mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di negara ini.




Okee …… Maroko memberlakukan keistimewaan khusus untuk WNI baik yang ingin belajar ataupu pelisiran, setiap WNI yang berkunjung ke Maroko bebas visa selama 3 bulan, namun jika ingin tinggal lebih dari itu  harus mempunyai tujuan yang jelas apakah belajar/bekerja atapun tugas-tugas lainnya.

Tempat untuk mengurus izin tinggal di Maroko adalah di prefecture de police atau kantor kepolisian di kota masing-masing.



Persyaratan izin tinggal di Maroko bagi mahasiswa baru adalah:
  1. Kontrak rumah dimana kamu tinggal (dalam hal ini setiap rumah yang di tempati orang asing harus memiliki semacam akad/kontrak tinggal, dan tidak semua rumah memiliki akad/kontrak, jadi kamu harus mencari rumah yang memberlakukan kontrak untuk orang asing). Atau jika kamu sudah mendapatkan izin tinggal diasrama maka itu lebih baik. kontrak tersebut berbentuk "Iltizam".
  2. Fotokopi paspor dan tanggal masuk di Maroko yang dicap oleh imigrasi bandara Muhammad V Casablanca.
  3. Attestation de scholarite/attestation d’inscription (LOA universitas dan keterangan mengikuti pembelajaran di universitas).
  4. Attestation de bource/syahadah minhah dari AMCI (surat keterangan berbeasiswa) atau account bank local Maroko.
  5. Sijjil adli (SKCK yang di buat di kementerian kehakiman Rabat-Maroko.
  6. Syahadah Thibbiyah/Surat keterangan sehat dari dokter.
  7. Facture Eau/facture listrik (surat keterangan berlangganan listrik dan air di tempat kita tinggal.
  8. Uang 100 DH.
  9. 8 lembar foto berwarna.
*semua persyaratan tersebut harus difotokopi 2 lembar dan dilegalisir di Muqottoah (red: kantor urusan legalisir dokumen2).


Adapun alur dan langkah mengurus izin tinggal untuk pelajar lama adalah sebagai berikut:
  1. sebelum masa berlaku Carte d’imatriculation atau Iqomah Maroko habis, kita wajib memperpanjang KTP Maroko tersebut di Prefecture, namun sebelum ke prefecture kita terlebih dahulu mengurus "Syahadah Iqomah" di Muqottoah (semacam kecamatan) dimana kita tinggal. adapun persyaratan sebagai berikut:
1.   Kontrak rumah (syahadah iltizam)
2.   Fotokopi paspor depan dan tanggal masuk ke Maroko (tertera di belakang paspor yang di cap oleh imigrasi bandara Muhammad V)
3.   Carte d’imatriculation/KTP Maroko
4.   Faktur listrik
5.   Foto 4 lembar
*semuanya di fotokopi jadi satu tanpa legalisir

  1. 2. Dan setelah kita mendapatkan syahadah iqomah maka hal selanjutnya adalah pergi ke prefecture/polisi dan membawa persyaratan seperti persyaratan mahasiswa baru.


Mudah-mudahan bermanfaat, oh iyaaaa birokrasi di Maroko lumayan menguji adrenalin kawan-kawan, jika kawan-kawan dipersulit maka itu hal yang biasa. Selamat mengurus ….

Marrakech 25 maret 2014


Dapat beasiswa ke luar negeri itu memang sangat membanggakan, apalagi beasiswa yang sudah mengkover semua keperluan kita selama studi di negara tersebut.

Beasiswa adalah sebuah identitas tambahan (nilai plus) bagi si penerimanya karena beasiswa hanya dikhususkan untuk pelajar yang benar-benar sanggup menanggung segala konsekwensi yang ada. Sebelum benar-benar mengambil beasiswa tersebut kita harus mengetahui term-term yang sudah ditentukan mulai dari kewajiban mendapatkan nilai akademik yang tinggi, aktif terhadap lingkungan kampus ataupun siap sedia didrop out jika tidak memenuhi target yang sudah ditetapkan dari pemberi beasiswa.

Banyak juga yang beranggapan bahwa beasisawa hanya diberikan kepada pelajar jenius saja, sekilas ungkapan itu benar-benar menunjukkan nada rasis tertinggi, Tuhan memberikan rejekinya kepada setiap makhluk di bumi. Semuanya sudah diatur oleh Tuhan, jadi peluang mendapatkan beasiswa sangat terbuka lebar kepada semua yang bersungguh-sungguh.

Tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak, keseriusan dan kekonsistenan lah yang mementukan jalan mendapatkan beasiswa itu bukan kejeniusan apalagi kepintaran, sudah banyak kok buktinya ......

Yang jadi perhatian kita pencari beasiswa adalah mainset kita harus bener-bener diatur bahwa beasiswa itu hanya sebuah peluang dan kesempatan yang diatur dari kesungguhan kita, jika kita serius untuk mengejar beasiswa itu maka setengah peluang kita sudah terbuka.

Mainset kita harus diatur kalau kita bisa mendapatkan beasiswa tersebut, jangan putus semangat dan hilangkan pikiran “kita akan gagal”, beranikan coba terlebih dahulu dan jangan menyerah, berani mencoba itu baik daripada hanya sekedar menunggu. Aturlah proses yang berjalan seenjoy mungkin sampai pikiran kegagalan itu menjadi sebuah penyemangat bagi kita.

Ada orang yang mengatakan jangan hanya terlalu fokus kepada beasiswa saja, yang kita fokuskan adalah kita sudah diterima di universitas yang kita tuju, masalah beasiswa bisa kita cari setelah kita mendapatkan LOA (letter of acception). Setelah kita mendapatkan LOA tersebut, disitulah kesempatan kita mencari beasisawa yang mengkover semua yang kita perlukan. Tapi opsi yang seperti ini tidak banyak memberikan kepastian.

Jangan lupa banyak berdoa, karena senjata yang paling canggih adalah doa.

*ditulis untuk menghibur diri dalam menggapai angan-angan itu #lebay. Dan maaf juga tulisannya agak kaku karena nulinya sambil ngesot (red-ngantuk) coyy -_-